Waktu pagi, bagi banyak orang, adalah
waktu yang asyik untuk bermalas-malasan. Suhu yang dingin dan udara yang
segar justru dinikmati untuk tidur. Bahkan mereka yang telah bangun
shalat Subuh pun tidak sedikit yang tidur lagi.
Tidur pagi setelah shalat Subuh memang
mengasyikkan, tetapi kebiasaan itu ternyata berbahaya. Berikut daftar
bahaya tidur pagi setelah Shalat Subuh:
Menyelisihi sunnah Rasul
Kebiasaan yang diajarkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam adalah bangun pagi dan langsung
beraktifitas tanpa tidur lagi. Setelah Subuh, Rasulullah biasa berdzikir
hingga tiba waktu syuruq. Bagi umatnya, dianjurkan pula seperti itu,
atau kalau ada keperluan mencari maisyah, waktu yang tersedia bisa
dimanfaatkan untuk melakukan persiapan.
Tidak mendapatkan barakah waktu pagi
Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah
mendoakan keberkahan bagi umatnya yang bangun di waktu pagi. Sebaliknya,
doa itu mengisyaratkan bagi mereka yang tidur lagi setelah Subuh,
mereka akan kehilangan keberkahan yang disebutkan dalam doa Nabi.
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud)
Keberkahan dalam ayat ini memiliki makna
yang luas. Secara umum maknanya adalah bertambahnya kebaikan. Bentuknya
bisa macam-macam, misalnya bisnisnya berhasil sehingga bisa banyak
berinfak atau karirnya meningkat sehingga mudah bersedekah.
Shakhr Al Ghamidi radhiyallahu ‘anhu,
sahabat yang meriwayatkan hadits ini, adalah orang yang telah
membuktikan doa Rasulullah tersebut. Sebagai pedagang, Shakr biasa pergi
untuk berdagang mulai pagi-pagi dan akhirnya sukses menjadi saudagar
kaya.
Malas, hilang semangat
Mengisi waktu pagi –setelah Subuh-
dengan ibadah atau dzikir menjadikan waktu berikutnya lebih segar dan
bersemangat. Baik secara medis ataupun secara ruhiyah. Sebaliknya, tidur
pagi setelah Subuh membuat seseorang tidak semangat di waktu
berikutnya.
وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ
“Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi” (HR. Al Bukhari)
Sebagian ulama menjelaskan bahwa ghadwah dalam hadits ini artinya adalah waktu antara Subuh dan matahari terbit.
Ulama sekaliber Ibnu Taimiyah
menjelaskan bahwa ketika dirinya berdzikir setelah Subuh, siangnya
beliau semangat. Kekuatannya bertambah. Tetapi ketika tidak berdzikir di
waktu pagi setelah Subuh, siangnya seperti kehilangan semangat.
Lemah, mudah sakit
Tidur di waktu pagi juga bisa
mengakibatkan kondisi fisik melemah dan mudah sakit. Terutama sakit
kepala. Menurut sebuah hasil studi, tidur pagi menyebabkan serebrospinal
bergerak ke otak. Inilah yang menimbulkan sakit kepala.
Jauh sebelum adanya studi ini, Ibnu
Qayyim Al Jauziyah telah memberikan nasehatnya. “Tidur pagi juga
Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan
syahwat,” tulisnya dalam Zaadul Ma’ad.
Lemah syahwat
Seperti tercantum dalam Zaadul Ma’ad tersebut, tidur pagi setelah Subuh juga bisa mengakibatkan lemah syahwat.
Terhalang dari rezeki
Jika keberkahan bisa bermakna luas
berupa hilangnya kebaikan –kalaupun tetap berlimpah- rezeki, tidur pagi
juga secara khusus bisa menghalangi rezeki.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah –masih dalam Zaadul Ma’ad-
mengatakan: “Empat hal yang menghalangi datangnya rezeki adalah tidur
di waktu pagi, sedikit shalat, malas-malasan dan berkhianat.”
Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/bersamadakwah]
Sumber artikel : http://bersamadakwah.net/6-bahaya-tidur-pagi/
شكرا و جزاك الله خيرا
ReplyDelete