Kisah Wanita Penggoda

    

Gambar Ilustrasi

     Rabi'in Bin Kaitsam dikenal sebagai pemuda ahli ibadah. ia tak mau mendekati tempat maksiat sedikitpun. Namun ada sekelompok orang yang tidak senang dan ingin mempermalukan Rabi' . mereka menyewa seorang wanita cantik nan  rupawan Untuk Menggoda Rabi. jika berhasil wanita itu akan mendapatkan upah tinggi.

     saat malam datang wanita  itu berdandan sesempurna mungkin. ia memilih sutera terindah dan memakai wewangingan setelah dirasa siap, ia menuju rumah rabi ia duduk didepan rumah menunggu Rabi pulang dari masjid. suasana begitu sepi dan lengah, tak lama Rabi datang, mula mula menutup wajah dan keindahan pakaiannya dengan kain hitam "apakah anda punya air sebagai penawar dahaga?? sapa wanita itu. Insya allah ada, Tunggu sebentar, Jawab Rabi. Lalu ia kebelakang mengambil air. sejurus kemudian ia kembali dengan membawakan secangkir air dan memberikan nya kepada wanita itu.

     bolehkah aku masuk dan duduk sebentar untuk minum?? aku tak biasa minum dengan berdiri" kata wanita itu. mula mula Rabi  ragu , namun setelah membuka jendela dan membuka pintu lebar - lebar ia mempersilahkan perempuan itu masuk. wanita itu lalu duduk dan minum. usai minum ia beranjak ke pintu dan menutupnya sambil menyandarkan tubuh ke daun pintu ia membuka cadar dan kain hitam yang menutupi tubuhnya , lalu ia merayu rabi"

     rabi"bin Khaitsam terkejut" namun dengan tenang ia berkata , sesungguhnya kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya kemudian kami kembalikan dia ketempat yang serendah rendahnya"  

 Allah telah menciptakan dirimu dalam bentuk terbaik, apa kau ingin ia melemparmu ketempat yang paling rendah yaitu neraka?  

    Rabi melanjutkan ucapannya "seandainya saat ini malaikat maut menjemputmu apakah kau sudah siap?? apakah kau rela menghadap Allah dengan keadaan seperti ini " apa yang engkau katakan kepada malaikat Mungkar dan Nakir di kubur? apa kau yakin bisa mempertanggungjwabkan di Maksyar Kelak?

    Mendengar perkataan Rabi' Muka wanita itu Pucat pasi. Tubuhnya bergetar, air matanya Mengalir, ia memakai kembali kain hitam dan cadarnya, ia keluar dari rumah Rabi dengan hati dipenuhi rasa tyakut pada Allah SWT.  Dan sejak itu ia bertaubat dan menjadi ahli ibadah.

Dikutip dari :Buku Sabili

Tweet